Pembaruan Terkini Toggle Comment Threads | Pintasan Keyboard

  • dyatamacode 9:33 am on December 25, 2010 Permalink | Balas  

    Tentang Saya dari Cici 

    Ini terinspirasi dari posting saya yang sebelumnya (yang berisi tentang Cici dan Caca saya). Jadi pagi, Senin 20 Desember 2010, saya langsung menyerahkan sebuah buku kepada Cici saya. Kebetulan saat itu sedang pelajaran agribisnis dan guru yang mengajar berhalangan hadir (baca: saya tidak mengeluh, hihi). And I said, “Ci, tulis yang kamu tau tentang aku, ya…” And she wrote this note in my book, at 11.18 a.m.

    P. S. : tulisan yang bergenre Italic adalah tulisan Cici, dan tulisan yang bergenre Bold adalah komentar  saya.

    ========================================================================================

    Dyah itu…

    …Satu yang paling kuingat, suka corat-coret tanganku dan buku-buku cetakku! Semua! (Hah? Iyakah? –dengan wajah tidak berdosa-)

    …Baik, ramah (terutama ke cewek), sopan, jujur, bisa jadi panutan, bertanggung jawab. (Cici sayang, you made my head bigger than before. Amin, amin, semoga bisa jadi yang lebih baik.)

    …She is … a shalihah girl, clever, diligent, really nice as my best friend, my sweetest sista. (Once more: Amin.)

    …Suka biru sangat (apaan?) sedikit suka hijau dan orange. (Wait my post about why-do-I-love-blue-?)

    …Suka/ hobby/ keranjingan/ ketagihan baca buku novel tebal-tebal. 1000 lembar lebih bisa dia lahap kali (hededeh). Buku favoritnya Harry Potter.

    …Suka banget nget nget minum jus melon, di sekolah sering jajan the kotak, always minum air putih di manapun dia berada.

    …Sangat tidak suka serangga kecil yang bisa masuk lubang hidung, telinga, mulut, dan mata. (hahaha) (Hedeh hedeh, sebenarnya bukan tidak suka. Tapi geli.)

    …Suka nulis, kadang, kalo dapat/ punya inspirasi. Tulisannya bagus. I like it! Bahasanya sangat lebih fantastis disbanding coretanku. (Ya lah, berapa buku sudah dia telan.) (Again, you made me look better than I can actually do.)

    …Kalo duit olimpiadenya keluar, kadang dia berbagi dengan anak-anak terlantar khususnya Clau (aku), Karin, Hanni, Titis, Umi… (Hahaha, baiknya…)

    …emhh, apalagi ya…. Masih banyak sih sebenarnya. Tapi… sampai di sini aja yah. Hehe.

    Nice to meet you.

    Nice to know about you

    Thanks for you wanna be my best friend…

    Wanna be my sista…

    ========================================================================================

    Hmpphh… Bagaimana ya menjelaskannya? 5 tahun saya bersama dengan Cici, dan ternyata dia sudah mengenal saya lebih jauh daripada yang saya pikir. Terima kasih ya, Cici. J Love you!

     
  • dyatamacode 9:33 am on December 25, 2010 Permalink | Balas  

    Sedih banget rasanya waktu tahu kami ngg… 

    Sedih banget rasanya waktu tahu kami nggak sekelas lagi untuk dua tahun ini. Kelas X saya berada di kelas X-1 dan dia di kelas X-4. Kemudian ketika penjurusan, walaupun kami ditempatkan di jurusan yang sama, tapi tetap saja kami nggak sekelas lagi. Karena saya harus berbaur di XI IPA-3 dan dia ditempatkan di XI IPA-1.

    Karina atau biasa saya panggil Ling atau Karin atau Caca, adalah salah satu yang saya selalu nanti senyumnya tiap pagi. Hari itu tanggal 23 Desember 2010. Lewat 3 hari setelah saya menyerahkan buku saya ke Cici untuk diisi mengenai saya. Umhh… Saat itu jam istirahat tiba, dan Karin pun mendatangi kelas saya. Sontak saya langsung menghampirinya dan menyerahkan buku yang sama, untuk diisi juga.

    And she wrote it in her own class…

    P. S. : tulisan yang bergenre Italic adalah tulisan Caca, dan tulisan yang bergenre Bold adalah komentar  saya.

    ========================================================================================

    DYAH?

    … She is my Darl. (And she is my Ling.)

    Adalah

    …orang asing yang pingin ku kenal.

    … orang yang pertama kali menyapaku waktu itu (awal SMP, MOS.) (Gotcha! I almost forget it. But she still remember that time. Hwaa…)

    … teman yang menyenangkan dalam hal apapun (meski aku nggak bisa curhat sih.

    … sahabat yang pingin kujaga, kusayang, dan kujadikan saudaraku.

    … saudara yang (mungkin, tapi kayaknya iya) menjagaku meski aku nggak tau.

    … salah satu orang yang bakal menyakiti hatiku dengan sangat kalau aku kehilangan dia.

    Buatku, dia udah masuk terlalu jauh dalam hidupku (ada saatnya aku nggak suka hal ini). Aku takut aku nggak bisa jadi teman yang baik buat dia, seperti apa yang sudah dia kasih ke aku. Aku nggak punya apa-apa yang bisa dia banggain sebagai temannya. (You had had it. Kamu punya semua yang bisa buat aku bangga. Karena hanya dengan menjadi dirimu sendiri saja sudah buat aku bangga banget bisa kenal sama kamu. Karena hanya melihat kamu tetap berdiri di sampingku saja, sudah membuat aku mempunyai pertahanan yang kupikir lebih kuat daripada yang bisa kubuat sendiri.)

    ========================================================================================
    Rasanya air mata udah menggenang saat saya membaca note yang dia serahkan setelah bel pulang sekolah berdering nyaring.

    Semoga saja tahun depan kita bisa sekelas. Dan tetap bisa menguatkan di saat salah satu dari kita lemah. Amin.

     

     
  • dyatamacode 2:46 am on December 10, 2010 Permalink | Balas  

    Suatu saat saya akan tua 

    Melihat ke depan.. Beberapa puluh tahun yang akan datang.

     

     

    Seorang nenek tua yang sudah keriput melamun di rumahnya yang sederhana namun begitu asri. Berkonsentrasi, dia membaca tulisan yang dibuatnya ketika usianya masih 15 tahun.

     

    Kamis, 19 November 2009

    Mengingat masa tua? Sulit. Karena memang belum terjadi. Namun, sekarang hal itu begitu terkesan remeh. Seakan itu tidak akan pernah tejadi. ”Jalan masih panjang,” kata beberapa teman saya. Namun, tadi di angkot… saya terhenyak. Kebetulan, saya berada satu angkot dengan seorang nenek. Kulitnya sudah keriput, namun sorot matanya masih kuat dan kata-katanya masih tegas.

    Ketika angkot berada di pom bensin untuk mengisi bahan bakar, beliau tersenyum kepada saya. Lucu. Deg.. Fyuh… Pikiran ini langsung tertuju ke satu titik fokus. ”Bagaimana masa tua saya nanti?”

     

    Masa tua… Ketika segala macam hal yang dititipi oleh empunya hidup memudar dan mulai tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Nanti… tangan yang saya gunakan untuk mengetik tulisan ini, hanya bisa memegang sesuatu dengan lemah. Nanti… mata yang saya gunakan untuk melihat indahnya dunia, hanya bisa menangkap cahaya dan pemandangan yang kabur. Nanti… telinga yang saya gunakan untuk mendengar lagu ketika mengetik tulisan ini, hanya bisa mendengar suara dengan intensitas yang sangat kecil. Nanti… kaki yang bergerak ke berbagai tempat kegiatan, hanya bisa dipergunakan untuk berjalan beberapa meter dan itupun dengan tertatih-tatih. Nanti… ah… ngeri rasanya membayangkan itu semua. Tapi, memang tua adalah masa yang sudah pasti akan terjadi pada manusia menginjak kepala 5 ke atas.

     

    Mungkin pertanyaannya saat ini bukan ”apa yang akan terjadi bila saya tua nanti?”, tapi ”bagaimana saya mempersiapkan masa tua saya nanti?”.. ya. Segalanya membutuhkan persiapan.

     

    Agar tangan dan kaki ini kuat menopang hidup masa tua nanti, maka harus rajin minum susu dan berolah raga. Agar mata tidak kabur ketika tua membayangi, maka harus dibarengi dengan minum vitamin A dan membaca, mengetik, menonton TV dalam intensitas cukup. Agar telinga masih berfungsi normal di masa tua nanti, jangan mempergunakan telinga untuk mendengar sesuatu yang terlalu melebihi batas kemampuan pendengaran kita. Lalu, agar masa tua bisa tenang dan damai maka masa muda harus dipersembahkan untuk Ilahi. Ya… hanya Ilahi tujuan hidup ini. Apapun yang dilakukan, Islam harus tetap jadi pegangan. Saya harus mewarnai masa muda saya saat ini dengan karya untuk Allah SWT, berprestasi, dan menggapai cita.

     

    Dan jika segalanya telah cukup, mungkin *saya harap ya* masa tua nanti akan berjalan dengan penuh kedamaian. Bukan hanya dengan materi, namun juga dengan kedamaian batin. Jadi, di masa tua nanti… saya bisa duduk dengan nyaman di kursi goyang sambil membaca artikel sederhana yang saya buat ini. Saat itu, segala karya sudah tercurah untuk Allah SWT, segala prestasi sudah diraih, dan segala cita telah digapai.. Wah… nyaman sekali masa tua saya nanti.. *Amin*

     

    Masa tua=mendekati kematian. Menyeramkan memang. Dan masa tua bukan mimpi indah bagi orang yang tidak memanfaatkan masa mudanya. Namun, masa tua bisa menjadi akhir yang manis di dunia yang fana ini bagi orang yang benar-benar telah memanfaatkan masa mudanya.

     

    Bismillah. Saya akan berusaha!

    (dyah anugrah pratama)

     

    Nenek itu mengahapus lelehan air matanya. Bukan karena sedih. Namun bangga. Dia telah benar-benar memanfaatkan masa mudanya. Dia bisa duduk tenang di kursi goyangnya. Seperti dalam tulisannya…

    Di masa tua nanti… saya bisa duduk dengan nyaman di kursi goyang sambil membaca artikel sederhana yang saya buat ini.

    Keberhasilan hanya akan diberikan pada mereka yang berusaha.

     

    (Dy)

     
  • dyatamacode 5:45 am on December 6, 2010 Permalink | Balas  

    Tentang-Dua-Orang-Yang-Sangat-Berharga-Dalam-Hidup-Saya 

    Sebelumnya saya nggak pernah membayangkan, kalau pada akhirnya saya akan menjadi bagian dalam kisah panjang hidup mereka. Mungkin, mereka pun nggak pernah menyangka kalau pada akhirnya mereka akan menjadi satu dari beberapa hal yang membuat saya merasa benar-benar ADA di dunia. Meletakkan mereka berdua dalam daftar orang-orang yang paling saya cari ketidakhadirannya bukan perkara sederhana dan singkat. Butuh waktu lama untuk benar-benar percaya bahwa saya bisa meletakkan sebagian hidup saya di pundak mereka.

    Ya, mereka lah 2 orang sahabat yang sudah hampir 5 tahun berbagi dengan saya. Cici dan Caca saya tercinta, Claurizka Dinsha Yansari dan Karina. Kalau ada nomer 1 dan 2, saya nggak akan mencoba meletakkan mereka di masing-masing nomer itu. Bukan Cici di nomer 1 atau Caca di nomer 2 dan sebaliknya. Tapi saya akan meletakkan mereka bersama-sama di nomer 1 atau bersama-sama di nomer 2. Saya nggak pernah mencoba untuk meletakkan mereka dalam urutan berbeda. Karena bagi saya mereka bisa sempurna bagi saya jika mereka bersama. Sederhana? Ya.

    Beberapa hari yang lalu, Caca mengirimkan sms ke saya. Isinya kurang lebih seperti ini : “apa yang kamu ketahui tentang aku?”. Umm… jadi kepikiran deh. 5 tahun saya bersama mereka, 5 tahun mereka jadi bagian dari helaan napas saya, 5 tahun mereka ikut mewarnai lembaran hidup saya, tapi apa yang sudah saya ketahui tentang mereka? Deskripsi tentang mereka (saya menulis dimulai dari Caca karena smsnya dari dia, bukan karena apa. Saya nggak akan bisa meletakkan kalian terpisah, sungguh.)

    Caca Karina. Nama lengkapnya Karina, saat ini menjadi salah satu dari nama favorit saya. Kenapa? Nggak tau. Rasanya senang aja sama nama ini. Lahir di Muara Ancalong, hari ke-24 bulan Agustus. Tahun 1994. Anak pertama dari dua bersaudara. Kami punya panggilan sendiri-sendiri. Asalnya dari kata darling. Dia memanggil saya Darl, dan saya manggil dia Ling. Karin suka banget sama Detective Conan (sebenarnya salah satu alasan kami bisa bersahabat adalah karena kami bertiga penggemar serial komik karya Aoyama Gosho ini.) Karin juga suka Drama Korea, film Sherlock Holmes, dan Lagu-Lagu Barat. Kalau masalah idola, hwaa.. banyak banget deh. Rata-rata diakuinya sebagai pacarnya atau suaminya, (^^V)piss. Mulai dari Naruto, Shinichi Kudo, Heiji Hatori, sampai salah satu pangerannya Uni Emirat Arab (namanya saya lupa. Yang jelas ada Rasyid-Rasyidnya). Karin identik sama warna oren, tapi nggak fanatik-fanatik amat. Dia juga suka sama warna biru dan hijau. Karin suka dunia tulis menulis. Sampai saat ini saya masih tercatat sebagai penggemar dari tulisan-tulisannya. Lagi tertarik banget sama Kimia (huah. Bagi saya dia itu MASTER KIMIA). Bagi saya, Karin itu kayak enzim di dalam peroksisom yang mengubah Hidrogen Peroksisa menjadi Air dan Oksigen. Hehe.

    Cici Clau. Nama lengkapnya Claurizka Dinsha Yansari. Lahirnya di Yogyakarta, bulan Desember tanggal 2 tahun 1993. Saya selalu manggil dia Cici. Nggak tau kenapa deh. Haha. Cici itu lebih suka mendengarkan, cocok banget sama karakter saya yang suka banget ceplas-ceplos. Nah, Cici saya ini suka banget sama warna hijau. Dia anak pertama dari 4 bersaudara. Adiknya perempuan 1 orang. Namanya Glorizna Riza Yansari. Lalu laki-laki 2 orang, namanya Faurizky Wildan Sabrian dan Ghozi Alfarizky Sabrian. Cici punya makanan kesukaan yang sama dengan saya, yang baru saya ketahui akhir-akhir ini. Yaitu kue rasa pisang, haha. Cici Clau penyuka karakter Winnie the Pooh. Tercatat dia mengoleksi beberapa benda yang mengadaptasi karakter ini, misalnya helm, boneka, buku, dll. :)) Cici yang penyuka mata pelajaran Biologi ini juga suka menulis. Bagi saya, Cici itu kayak kakak. Bersama dia, saya kayak punya panutan juga teman. Cici itu, sama kayak Karin, dia seperti enzim di dalam peroksisom yang mengubah Hidrogen Peroksisa menjadi Air dan Oksigen. Hehe.

    Once more, I can not write them one by one. They are one in my heart. Dengan mereka saya bisa merasa lengkap. Karena ketika mereka tersenyum saja, saya merasa bisa melewati semua masalah. 1 fakta yang membuat saya gembira ketika mengetahui fakta ini, yaitu ketika saya sadar ternyata kami sudah dapat berbagi, sudah dapat mengerti, sudah dapat memahami satu sama lain, tanpa perlu diungkapkan. Karena hanya dengan kerlingan mata, atau helaan napas, atau hanya dengan sentuhan lembut mereka, saya bisa tahu kalau mereka selalu ada untuk saya. 5 tahun sungguh bukan waktu yang singkat. Tapi rasanya untuk mengenal mereka, 5 tahun itu masiiiiihhhh kuuuurrraaannngggg… 🙂 Jadi kalau saya mau bilang ke mereka,

    “Cici dan Caca, bolehkah aku minta satu hal saja? Kalau boleh, aku minta kalian tetap berdiri di sisiku. Boleh pergi, kalau aku sudah mengenal kalian luar-dalam. Deal?”

    This is for my Lovely Friends. Thank you so much for the happiness that you’ve shared. Thank you so much for the smile that you’ve devided. And thank you, really thank you, for the time that you’ve gave. Love you.

     
    • clirzkha22 9:44 am on Desember 7, 2010 Permalink | Balas

      Really really like ur post sista… >.< its so sweet..
      thank you sist…we ❤ you toooo…. ^^

      *akhr'y blog wp q ktemu jg..hhe

  • dyatamacode 9:17 am on December 5, 2010 Permalink | Balas  

    S-A-H-A-B-A-T 

    Sahabat. Sebuah kata yang hanya terdiri dari 7 huruf. Tapi rasanya ketika saya melabeli 2 orang itu sebagai “sahabat” saya, untaian huruf itu udah nggak sesederhana itu lagi. Rasanya kata itu sudah seperti untaian berjuta benang emas yang dalam waktu yang lama. Mungkin terkesan berlebihan, tapi memang begitu yang saya rasakan. 🙂

    Banyak sekali definisi tentang sahabat. Ya. Dan tidak ada yang salah. Ya. Nah, jadi kalau saya boleh mendefinisakan apa itu sahabat menurut versi saya hasilnya bakalan kayak gini.

    Sahabat itu tempat pengELIMINASIan masalah dan tempat penSUBTITUSIannya menjadi solusi. Bener nggak? Kenapa saya bilang sahabat itu adalah tempat pengELIMINASIan masalah? Karena ketika saya sedang bersama sahabat saya, yang saya rasakan adalah masalah saya menguap. Mereka tereliminasi oleh kehadiran sahabat saya. Dan kenapa saya bilang sahabat itu tempat penSUBTITUSIan masalah? Ya karena justru pada saat saya berbagi dengan sahabat saya akan suatu masalah yang sedang saya alami, maka tak lama kemudian mereka pasti dapat memberikan sebuah pemecahan yang justru terkadang tidak tepikirkan oleh saya sebelumnya. Masalah-masalah itu pun akhirnya tersubtitusi oleh solusi.

    Mungkin memang bagi segelintir orang, punya sahabat itu nggak ngaruh di hidup mereka. Apalagi hidup udah terlalu individualis sekarang. Sedih rasanya kalau melihat mereka yang tetap tenang hidup tanpa berbagi. Coba saja mulai berbagi dengan orang yang masih dilabeli sebagai teman. Nanti rasakan sendiri dahsyatnya berbagi. Nah, setelah itu bisa dicoba nih. Ubah labelnya menjadi sahabat. Dan lihatlah betapa berwarnanya hidup kamu setelah itu.

    Teruntuk  untuk orang-orang yang sudah mau mengeliminasi masalah saya, dan mensubtitusikannya menjadi solusi. Love you, sistaa… Bighug!

     
    • muhammad habibi 10:08 am on Desember 5, 2010 Permalink | Balas

      SAHABAT sebuah kata yg simple namun banyak arti dan maknanya.

  • dyatamacode 7:33 am on December 1, 2010 Permalink | Balas  

    Salam salam… :) 

    Akhirnya punya wordpress juga!

    Halo dunia…!!! My parents gave me a best name : Dyah Anugrah Pratama. I was born in a little village –Sangatta- in Kalimantan Timur. Do you know? It is a famous area because it has the best quality of coal in the world. 🙂  I am the first child on my fam. My father is a contractor of Pertamina, and my mother is a kindergarten teacher. They are my beloved person in this world. I have a sister, I love her, too. 🙂

    Now, I am a Senior High School’s student. SMA Negeri 1 Sangatta Utara.

    I love Melon Juice so much! I like Bubur Manado, Kapurung, Nasi Padang, Sup Ayam made by my Mom. I love book.

    That’s all. Hope you and I will enjoy my new site,.

     
  • dyatamacode 7:06 am on December 1, 2010 Permalink | Balas  

    Hello world! 

    Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

     
    • Mr WordPress 7:06 am on Desember 1, 2010 Permalink | Balas

      Hi, this is a comment.
      To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Balas
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Pergi ke atas
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Batal